Jumat, 13 November 2009

Puasa Sehat Bagi Kitaaaa

Memang, tidak ada acuan di usia berapa anak sanggup berpuasa karena kondisi tubuh setiap anak berbeda. Bagaimana mengetahui kemampuan berpuasa pada anak? Sebetulnya mudah saja : anak yang sudah merasa lemas pasti akan mengeluh lapar. Jangan tunda sampai lemasnya memunculkan keringat dingin, apalagi muntah-muntah. Boleh jadi itu salah satu pertanda kadar gula darahnya menurun atau anak mengalami dehidrasi karena umumnya anak-anak tetap aktif bermain dan mengeluarkan banyak keringat. Segera batalkan puasanya, jangan lupa untuk memuji usahanya.
Namun, jangan biarkan anak balas dendam terhadap rasa laparnya dengan makan dalam porsi besar sekaligus. Tentu tindakan “balas dendam” bisa membuat system pencernaannya kaget dan bereaksi menimbulkan sakit. Berikan minuman pembuka yang dapat memulihkan energinya disertai makanan ringan. Setelah itu, barulah makan makanan utama dengan porsi tidak berlebihan.

POLA MAKAN SAAT PUASA
Menu makanan / minuman saat sahur maupun berbuka harus diperhatikan agar kondisi badan anak tetap sehat. Apa saja yang mesti diperhatikan? Berikut di antaranya :
Sajikan makanan beragam dan mengandung lima unsur gizi lengkap seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
Jangan memberi makanan dan minuman yang merangsang selama berbuka puasa, karena akan mengganggu kerja lambung, misalnya: makanan yang asam, bersoda, bersantan, atau pedas.
Saat berbuka, sebaiknya anak mendapat satu gelas susu yang tidak terlalu manis dan tidak terlalu dingin. Minumlah hangat lebih dianjurkan bagi anak yang sudah berpuasa penuh. Mengingat kondisi lambung cukup lama kosong. Namun bukan berarti minuman dingin dilarang. Dilanjutkan dengan sepotong kudapan kecil tapi padat gizi seperti kroket, pastel, makaroni, panggang, atau arem-arem. Setelah itu anak boleh minum segelas es buah atau buah-buahan. Biasanya rasa lapar saat berpuasa dipicu oleh turunnya kadar gula dalam darah. Karenanya, kurma dan pisang dapat menjadi pilihan untuk berbuka puasa. Kedua jenis makanan ini banyak mengandung mineral dan vitamin yang sangat diperlukan tubuh.
Kandungan gula dalam makanan (termasuk buah) mudah diserap oleh tubuh menjadi sumber energi, sehingga anak bisa segera fit kembali setelah mengonsumsinya. Namun, karena gula mudah diserap, maka energi yang dihasilkan juga memiliki masa pakai yang relatif singkat. Pada malam hari, ada baiknya anak makan lagi sebelum tidur atau pada saat-saat senggang di waktu malam.
Mineral zat besi banyak terdapat pada hati dan limpa sapi, sehingga ada baiknya sesekali disajikan di bulan ramadhan. Zat besi penting bagi pertumbuhan anak karena membantu proses pembentukan sel darah merah.
Variasikan menu makanan di rumah agar anak tak kekurangan zat-zat gizi tertentu.
Jangan berikan makanan yang merangsang seperti es dan makanan pedas saat sahur.
Saat sahur, utamakan makanan sumber protein dan lemak selain karbohidrat, seperti daging, telur, ikan, dan kacang-kacangan, lemak dan protein ini akan menjadi cadangan energi yang lebih tahan lama ketimbang karbohidrat tak berserat. Aturlah porsinya agar anak tak sampai kekenyangan dan mengeluh tak enak. Kurangi minum teh saat sahur karena menghambat penyerapan zat besi dan kalsium, juga dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil, sehingga zat-zat mineral sebenarnya diperlukan tubuh justru dikeluarkan bersama air seni.
Cukupi kebutuhan cairan anak. Jangan sampai anak mengalami dehidrasi saat berpuasa. Sup dan jus buah saat sahur dapat menambah asupan cairan dan mineral anak yang berpuasa. Saat berbuka dan malam hari ingatkan anak untuk memperbanyak minum.

Mengapa Puasa Menyehatkan?
Puasa memberikan manfaat sehat secara menyeluruh (holistik). Dari segi fisik, puasa membuat tubuh lebih sehat. Ya, puasa membantu badan membuang sel-sel yang sudah rusak, juga zat-zat hasil metabolisme dan zat-zat dari luar tubuh yang tidak berguna. Dengan kata lain, puasa membantu proses pembuangan racun (detoksifikasi) dari dalam tubuh. Meskipun mungkin tidak dirasakan secara langsung, tubuh sebenarnya terbantu untuk menjadi lebih segar dan bugar. Memang di awal masa berpuasa, tubuh harus beradaptasi dengan perubahan pola makan, sehingga yang terasa yaitu loyo dan lemas. Namun, lama-lama tubuh akan terbiasa dan manfaat puasa pun akan terasa. Selain itu, saluran pencernaan yang sebelumnya selalu bekerja keras dapat diistirahatkan selama waktu berpuasa. Produksi asam lambung dan enzim pun menjadi lebih teratur, karena pola makan yang juga teratur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar