Sabtu, 14 November 2009

Pengaruh Jaringan Sosial Terhadap Para Remaja

Abstraksi
Dengan berkembangnya teknologi yang kian maju, dan merasuknya internet pada lapisan masyarakat, berkembang pula situs-situs jejaring sosial di kalangan masyarakat luas. Situs-situs tersebut kini sudah sangat menjamur di semua kalangan masyarakat. Mulai dari anak kecil, remaja hingga dewasa menggunakan fasilitas ini untuk berhubungan dengan teman ataupun mengenal teman baru, yang terkadang sulit untuk bertemu secara langsung. Namun penggunaan situs jejaring sosial ini juga mempunyai dampak yang baik dan buruk terhadap perkembangan psikologis pada anak tersebut.
Dampak positifnya berkat situs jejaring sosial ini kita jadi lebih mudah berinteraksi dengan pengguna-pengguna lain yang memanfaatkan situs jejaring sosial ini untuk memperluas pergaulan. Selain itu situs jejaring sosial ini bisa juga dijadikan media promosi bisnis atau sebagainya. Sedangkan dampak negatifnya adalah kita banyak kehilangan waktu yang bermanfaat, juga menimbulkan efek stress yang dibawa penyakit ini yaitu aktivitas otak dan tekanan darah meningkat karena terisolir dari internet. Selain itu yang tidak kalah mengejutkan yaitu dampak biologis itu sendiri yaitu mengubah alur kerja gen, menghambat respons sistem imun, tingkat hormon, dan fungsi arteri serta memengaruhi kondisi mental. Akhirnya, hal tersebut dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti kanker, stroke, penyakit jantung, dan dementia (semacam kelainan jiwa).
Keyword : jejaring sosial
1. Pendahuluan
Di zaman globalisasi saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) begitu cepat, sehingga apabila kita tidak bisa memanfaatkannya maka kita boleh disebut orang yang ketinggalan zaman. Menurut (Main, 2008) teknologi informasi dapat diartikan sebagai teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah serta menyebarkan informasi. Salah satu pemanfaatan TIK yang paling popular saat ini adalah internet.
Dengan internet, kita dapat mengenal dan menjelajahi dunia, walaupun terkadang lebih dikenal dengan dunia maya. Melalui internet kita bisa menemukan atau mencari informasi apapun yang kita butuhkan, mulai dari informasi seseorang, perusahaan, pekerjaan, pemerintahan, pendidikan, buaya, music, gambar, film, berkomunikasi dengan video streaming, bahkan tindakan kejahatanpun bisa dilakukan di internet. Pemanfaatan internet decade terakhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Media internet tidak lagi hanya sekedar menjadi media berkomunikasi semata, tetapi juga sebagai bagian tak terpisahkan dari dunia bisnis, industri, pendidikan dan pergaulan sosial. Khusus mengenai jejaring sosial atau pertemanan melalui dunia internet, atau lebih dikenal dengan social network pertumbuhannya sangat mencengangkan.
Meluasnya jaringan internet menyebabkan internet menjadi salah satu media untuk meningkatkan produktifitas dalam bekerja, meningkatkan kemampuan, sebagai sumber pustaka tanpa batas dan bahkan menjadikan internet sebagai lahan bisnis yang menggiurkan.
Jejaring sosial adalah sebutan lain terhadap web community. jejaring sosial adalah tempat untuk para netter berkalaborasi dengan netter lainnya. Bentuk kalaborasi antara lain adalah saling bertukar pendapat atau komentar, mencari teman, saling mengirim email, saling member penilaian, saling bertukar file dan lain sebagainya. Intinya dari situs jejaring sosial adalah interaktifitas.
Situs social networking diantaranya adalah : My Space, Facebook, Windows Live Spaces, Friendster, His, Flickr, Orkut, Flixter, Multiply, Netlog dan lain sebagainya. Semenjak situs jejaring sosial banyak diminati oleh semua kalangan mereka rela menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengunjungi situs tersebut, tanpa mengetahui alasan yang sesungguhnya. Facebook dan twitter juga membuat setiap orang seperti kaum remaja sekarang dan masyarakat cenderung bersifat individual. Secara logika, situs facebook dan twitter membuat kita bisa berinteraksi dengan orang lain yang belum kita kenal tetapi melalui dunia maya.
2. Jaringan sosial di internet
Jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll. Jaringan sosial sebagai struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor J.A. Barnes di tahun 1954.
Sejak komputer dapat dihubungkan satu dengan lainnya dengan adanya internet banyak upaya awal untuk mendukung jejaring sosial melalui komunikasi antar komputer. Situs jejaring sosial diawali oleh Classmates.com pada tahun 1995 yang berfokus pada hubungan antar mantan teman sekolah dan Six Degrees.com pada tahun 1997 yang membuat ikatan tidak langsung. Dua model berbeda dari jejaring sosial yang lahir sekitar pada tahun 1999 adalah berbasiskan kepercayaan yang dikembangkan oleh Epinions.com, dan jejaring sosial yang berbasiskan pertemanan seperti yang dikembangkan oleh Uskup Jonathan yang kemudian dipakai pada beberapa situs UK regional di antara 1999 dan 2001. Inovasi meliputi tidak hanya memperlihatkan siapa berteman dengan siapa, tetapi memberikan pengguna kontrol yang lebih akan isi dan hubungan. Pada tahun 2005, suatu layanan jejaring sosial MySpace, dilaporkan lebih banyak diakses dibandingkan Google dengan Facebook, pesaing yang tumbuh dengan cepat. Jejaring sosial mulai menjadi bagian dari strategi internet bisnis sekitar tahun 2005 ketika Yahoo meluncurkan Yahoo! 360°. Pada bulan juli 2005 News Corporation membeli MySpace, diikuti oleh ITV (UK) membeli Friends Reunited pada Desember 2005. Diperkirakan ada lebih dari 200 situs jejaring sosial menggunakan model jejaring sosial ini.
Seiring dengan perkembangan dunia teknologi dan merasuknya internet pada lapisan masyarakat, berkembang juga situs-situs jejaring sosial di kalangan masyarakat luas khususnya pada anak-anak tingkat sekolah menengah atas. Tentu saja jejaring sosial ini memiliki dampak yang positif dan negatif.
Dampak positifnya adalah :
•Berkat situs jejaring sosial ini kita jadi lebih mudah berinteraksi dengan pengguna-pengguna lain yang memanfaatkan situs jejaring sosial ini untuk memperluas pergaulan.
•Bisa juga dijadikan media promosi bisnis atau sebagainya.
Sedangkan dampak negatifnya adalah :
•Menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain di sini, sehingga mengharuskan kita banyak mengeluarkan uang yang mungkin kurang bermanfaat,
•Dapat menyebabkan stress yang dibawa penyakit ini yaitu aktivitas otak dan tekanan darah meningkat karena terisolir dari internet,
•Menyebabkan Computer Vision Syndrome (CVS) yaitu gangguan fungsi mata yang disebabkan oleh radiasi monitor. Sering terjadi rasa nyeri di Punggung penderita karena syaraf di punggungnya terganggu akibat radiasi monitor.
•Selain itu, berdampak pada sisi-sisi biologis manusia. Di antaranya, mengubah alur kerja gen, menghambat respons sistem imun, tingkat hormon, dan fungsi arteri serta memengaruhi kondisi mental. Buntutnya, hal tersebut potensial meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti kanker, stroke, penyakit jantung, dan dementia (semacam kelainan jiwa).
•Mengurangi makna pentingnya komunikasi itu sendiri.
Kemampuan sosialisasi manusia makin tergerus, begitu juga dalam memahami bahasa tubuh lawan bicara. ”Ini mungkin mekanisme evolusioner yang menunjukkan kepada kita bahwa hadir bersama dalam satu wilayah geografis itu lebih bermanfaat,” ungkapnya. Sigman menandaskan, ”Pasti ada perbedaan antara kehadiran nyata dan penampakan virtual”.
•Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer akan jarang berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang lemah bahkan obesitas
•Perilaku berkurangnya aktifitas -berinteraksi langsung secara face to face terhadap orang lain juga dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius, seperti kanker, struk, penyakit jantung, dan dementia (kepikunan).
Selain dampak diatas juga sering kita kenal dengan sebutan kecanduan internet.
Kecanduan internet disebut sebagai Internet Addiction Disorder (IAD). Berikut ini beberapa tanda - tanda umum kecanduan internet yang di sebutkan oleh Stephen Juan, Ph.D. seorang antropolog di University of Sydney dan ada beberapa penambahan dari saya, antara lain :
1. Lupa waktu, selalu ingin menghabiskan lebih banyak waktu di internet sehingga akan menguras waktu efektif yang ada.
2. Jika tidak menggunakan internet, muncul gejala-gejala penarikan diri seperti perasaan stress, kecemasan, gelisah, mudah tersinggung, bergetar, menggigil, gerakan mengetik tanpa sadar, obsesif, hingga berkhayal atau bermimpi mengenai Internet.

3. Jika terhubung dengan internet, gejala-gejala penarikan diri tersebut akan hilang atau berkurang.

4. Mengakses internet lebih lama dari apa yang menjadi tujuan awal.
5. cukup banyak porsi kegiatan yang digunakan untuk aktifitas yang terkait internet, termasuk e-mail, browsing, dan chatting.
6. Mengurangi kegiatan penting, baik dalam pekerjaan, sosial atau rekreasi, demi menggunakan internet. Yang ada dalam pikirannya hanya internet dan internet, bahkan ketika dia sedang belajar, bermain atau bahkan sebelum tidur dia pasti berpikiran pada internet.


7. Hubungan sosial, pekerjaan, atau pendidikan terancam terganggu. Hal ini terjadi karena penggunaan internet yang berlebihan sehingga orang yang kecanduan internet tidak mempunyai waktu untuk berinteraksi atau mengerjakan hal lain yang sebenarnya bermanfaat.Biasanya sifat orang yang kecanduan internet lebih tertutup, karena dia lebih sering berada pada dunianya sendiri dan jarang berinteraksi dengan orang lain.

8. internet digunakan untuk melarikan diri dari perasaan bersalah, tidak berdaya, kecemasan, dan depresi.
9. menyembunyikan penggunaan internet dari keluarga atau teman.
10. Berani mengorbankan apapun demi koneksi internet, contohnya dia berani mencuri uang demi internet, ada juga yang membunuh hanya demi koneksi internet.

11. kurang peka terhadap keadaan sekitar, selain itu karena kurang gerak maka biasanya orang yang kecanduan internet dimungkinkan lebih mudah terjangkit berbagai penyakit.

Contoh Kasus nyata yang disebabkan Oleh Kecanduan Internet
banyak kasus yang dapat kita lihat ketika seseorang sudah terjangkit kecanduan internet. Memang kalau seseorang sudah masuk dunia ini banyak sekali godaan yang muncul dari mulai informasi yang baik hingga yang tidak baik. Banyak orang tua yang mengeluhkan karena anaknya keranjingan game online, tidak hanya khawatir akan kebiasaan anaknya, tetapi karena bermain game online yang tidak wajar dapat mengganggu keungan keluarga.
Beberapa kasus telah terjadi :
1.Dibandingkan jaringan listrik orang Inggris lebih memilih koneksi internet. Mereka mengaku selalu gelisah jika tidak ada koneksi internet. Menurut mereka koneksi internet lebih penting dari pada jaringan listrik itu sendiri.
2.Di Beijing – China, Wang seorang ABG yang kecanduan internet menikam ibunya hingga tewas karena sang ibu menolak memberikan uang untuk pergi ke warnet. Bahkan ketika ayahnya datang, Wang langsung menikam ayahnya walaupun tidak sampai tewas. Belakangan ini Wang memang sedang kecanduan internet. Berjam-jam dia habiskan setiap harinya hanya demi berinternet.
3. Masih di China, seorang istri tega memotong tangan suaminya, karena suaminya melupakan janjinya untuk tidak kecanduan berinternrt lagi. Sang suami memang sering asyik berchating dengan gadis cantik di internet hingga lupa mengurus keluarganya.
4. Sekitar 4 juta remaja di China kecanduan Game online yang tidak sehat sehingga mereka keasyikan menghabiskan waktunya di warnet game online daripada bermain di dunia nyata. Hal ini membuat prihatin kebanyakan orang, karena kecanduan internet dapat menyebabkan kepekaan seseorang terhadap kehidupan sosialnya berkurang. Sebagai respon terhadap hal ini, sebuah komite di parlemen pun meminta pengawasan yang lebih ketat terhadap game internet yang di nilai punya konten illegal atau tidak pantas. Seperti menampilkan kekerasan, pornografi, dan bahkan game yang tidak patriotic. Juga dianggap perlu adanya teknologi yang bisa memutus otomatis permainan game jika orang sudah terlalu lama bermain.
Penyebab Kecanduan Internet
Seorang pakar psikolog di Amerika David Greenfield, menemukan sekitar 6% dari pengguna internet mengalami kecanduan. Orang-orang tersebut mengalami gejala yang sama dengan kecanduan obat bius, yaitu lupa waktu dalam berinternet.
Kemudahan yang ditawarkan dunia broadband telah menciptakan budaya baru yaitu jawaban instan (melalui mesin cari di internet). Sebuah galaksi informasi yang hanya perlu satu kali klik, dan membuat manusia sangat tergantung," ujar psikolog, Dr. David Lewis.
Kebanyakan orang yang kecanduan internet ini dikarenakan mereka menemukan kepuasan di internet, yang tidak mereka dapatkan di dunia nyata. Kebanyakan mereka terperangkap pada aktivitas negatif seperti chatting games, judi dan sex online. walaupun ada beberapa aktifitas positif yang menyebabkan kecanduan seperti blogging, social networking (facebook, friendster, myspace), dan lainnya.
Mereka yang kecanduan internet seakan akan hidup di dunianya sendiri, karena apa yang mereka inginkan selalu disediakan internet. Sehingga mereka akan merasa kehilangan dan gelisah jika tidak ada koneksi internet.
3. Pembahasan dari permasalahan
Kedengarannya merupakan sesuatu yang mustahil terjadi, terlalu mengada-ada, mana mungkin jaringan sosial internet bisa menjadi candu, jika tidak bisa dinikmati (seperti makanan) ? tetapi faktanya telah menunjukkan bahwa kecanduan jaringan sosial internet merupakan ancaman yang benar-benar ada. “Facebook dan twitter adalah tempat yang menyenangkan, anda tidak perlu berurusan dengan hal-hal yang merepotkan”, kata Joanna Lipari, Psikolog Univercity of California, Los Angeles. Memang dampak negatif jaringan sosial internet belumlah setragis dampak negatif narkoba atau secara psikologis belum mampu membuat semangat orang terpuruk, seperti seseorang putus cinta kemudian bunuh diri.
Mengapa jaringan sosial internet mampu mempengaruhi keseharian hidup kita?
Menurut Mary Helen, dalam jaringan sosial internet, arus informasi berdatangan dengan sangat deras. Secara normal informasi ini akan dicerna oleh logika dan dilanjutkan ke area emosi. Jika Informasi terlalu cepat berubah, maka akan terjadi kesenjangan antara logika yang menerima informasi dan emosi. “Jika sesuatu terjadi terlalu cepat, anda mungkin akan kehilangan emosi anda terhadap orang lain berpengaruh terhadap moralitas anda, “kata Mary Helen. Berdasarkan scan otak diketahui bahwa orang bisa memproses dan merespon kesengsaraan orang lain. Namun butuh waktu untuk mengungkapkannya.
Tips mengurangi kecanduan berinternet.
Fenomena diatas menandakan bahwa internet sudah mulai berhasil “ menghipnotis” para penggunanya dan berarti tugas kita adalah bagaimana keluar dari kecanduan tersebut. Namanya juga candu, maka perlu waktu yang cukup lama untuk merubah kecanduan internet menjadi sesuatu yang proporsional dimana internet benar-benar berjalan sesuai fungsinya yang positif. Berikut beberapa tips untuk mengurangi kecanduan internet.
1.Niat yang kuat
Niat yang besar dan kuat untuk “sembuh” dan lepas dari kecanduan internet adalah suatu pangkal usaha kita karena tanpa niat yang kuat, semuanya seakan sia –sia. Ditambah juga dengan berdoa kepada Tuhan YME.
2.Caritau masalahnya.
Bagi sebagian orang saat merasa gundah dan gelisah akan berkurang jika, berinteraksi dengan internet atau yang lebih tragis lagi bisa dikatakan bila seseorang sedang “sakaw” maka akan sembuh ketika sudah menggunakan internet. Masalah seperti ini yang harus ditemukan dan menggantikan dengan hal lain yang lebih positif lagi.
3.Kenali pemicunya.
Kecanduan internet pun tentu ada pemicunya, apakah itu sebagai pengobat stress atau hanya iseng-iseng, atau mencari teman….? Mungkin bisa dicoba untuk jalan-jalan ke gunung atau rekreasi ke pantai. Sehingga, sedikit- demi sedikit kebiasaan berlama-lama di internet akan berkurang dan hilang.
4.Ubah pola kebiasaan online
Jika kebiasaan online kita menghabiskan waktu seharian untuk berinternet yang belum tentu arahnya, maka kita harus mulai merubah kebiasaan itu dengan membuat pola baru dimana misalnya, membaca email sebagai prioritas, dilanjutkan dengan membaca informasi berita setelah itu kita harus mulai berani untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak menjadi prioritas, namun aturan yang dibuat itu harus dipatuhi.

5.Atur ulang jadwal rutinitas.
Biasanya orang yang kecanduan internet tidak mempunyai jadwal yang teratur dalam kesehariannya. Oleh karena itu, kita harus mulai mengatur ulang jadwal rutinitas kita dengan baik dan seimbang, antara kewajiban dan hak.
4. Kesimpulan
Arus globalisasi dan modernisasi sekarang ini sangat mempengaruhi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi disegala bidang termasuk dibidang jaringan sosial. Jaringan sosial merupakan struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Semenjak situs jaringan sosial banyak diminati oleh semua kalangan mereka rela menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengunjungi situs tersebut untuk mendapatkan kepuasan. Facebook dan twitter juga membuat setiap orang seperti kaum remaja sekarang dan masyarakat cenderung bersifat individual. Oleh karena itu diperlukan cara untuk mengatasi kecanduan jaringan sosial ini seperti dengan membatasi waktu penggunaan internet, terutama situs jaringan sosial, dengan mematikan dering tanda e-mail (e-mail notifications), jaringan meninggalkan jendela (window) jaringan sosial internet terbuka jika sekiranya sudah tidak terlalu dibutuhkan, dan Jangan menggunakan aplikasi jaringan sosial internet pada HP. Kita juga perlu belajar menggunakan jaringan internet secara bijak sehingga kita tidak menjadi orang yang candu akan jejaring sosial, karena semua hal jika berlebihan atau candu itu sangat tidak baik.

Sumber: http://jawapos.co.id/halaman/index.php? ... &nid=53218
Apa itu jejaring sosial From www.wikipedia.com

http://lumansupra.wordpress.com/2009/03/24/dampak-situs-jejaring-sos
http://www.jagoane.com/apa-itu-jejaring-sosial

POTENSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI KELAS

Teknologi komunikasi dan informasi dalam pendidikan
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg(2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:
1. dari pelatihan ke penampilan,
2. dari ruang kelas ke dimana dan kapan saja
3. dari kertas ke “on line” atau saluran,
4. fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
5. dari waktu siklus ke waktu nyata.
Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, computer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan computer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin popular saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet. Menurut Rosenberg (2001; 28), e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang berdasarkan tiga kriteria yaitu :
1. e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi,
2. pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui computer dengan menggunakan teknologi internet yang standar,
3. memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran dibalik paradigma pembelajaran tradisional.
Saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI(Computer Basic Instruction), Distance Learning, distance Education, CLE (Cybernetic Learning Environment), Desktop Videoconferencing, ILS (Integrated Learning System), LCC (learning-Cemterted Classroom), teleconferencing, WBT (web-Based training), dsb.

Satu bentuk produk TIK adalah intenet yang berkembang pesat di penghujung abad 20 dan di ambang abad 21. Kehadirannya telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Internet merupakan salah satu instrument dalam era globalisasi yang telah menjadikan dunia ini menjadi transparan dan terhubungkan dengan sangat mudah dan cepat tanpa mengenal batas-batas kewilayahan atau kebangsaan. Melalui internet setiap orang dapat mengakses ke dunia global untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidang dan pada gilirannya akan memberikan pengaruh dalam keseluruhan perilakunya. Dalam kurun waktu yang amat cepat beberapa dasawarsa terakhir telah terjadi revolusi internet di berbagai Negara serta penggunaannya dalam berbagai bidang kehidupan. Keberadaan internet pada masa kini sudah merupakan satu kebutuhan pokok manusia modern dalam menghadapi berbagai tantangan perkembangan global. Kondisi ini sudah tentu akan memberikan dampak terhadap corak dan pola-pola kehidupan umat manusia secara keseluruhan. Dalam kaitan ini, setiap orang atau bangsa yang ingin lestari dalam menghadapi tantangan global, perlu meningkatkan kualitas dirinya untuk beradaptasi dengan tuntutan yang berkembang. TIK telah mengubah wajah pembelajaran yang berbeda dengan proses pembelajaran tradisional yang ditandai dengan interaksi tatap muka antara guru dengan siswa baik di kelas maupun di luar kelas..

Di masa-masa mendatang, arus informasi akan semakin meningkat melalui jaringan internet yang bersifat global di seluruh dunia dan menuntut siapapun untuk beradaptasi dengan kecenderungan itu kalau tidak mau ketinggalan jaman. Dengan kondisi demikian maka pendidikan khususnya proses pembelajaran cepat atau lambat tidak dapat terlepas dari keberadaan computer dan internet sebagai alat Bantu utuama. Majalah Asiaweek terbitan 20-27 Agustus1999 telah menurunkan tulisan-tulisan dalam tema “Asia in the New Milenium” yang memberikan gambaran berbagai kecenderungan perkembangan yang akan terjadi di Asia dalam berbagai aspek seperti ekonomi, polotik, agama, sosial, budaya, kesehatan, pendidikan, dsb. Termasuk di dalamnya pengaruh revolusi internet dalam berbagai dimensi kehidupan. Salah satu tulisan yang berkenaan dengan dunia pendidikan disampaikan oleh Robin Paul Ajjelo dengan judul “Rebooting: The mind starts at School”. Dalam tulisan tersebut dikemukakan bahwa ruang kelas di era millennium yang akan datang akan jauh berbeda dengan ruang kelas seperti sekarang ini yaitu dalam bentuk seperti laboratorium computer di mana tidak terdapat lagi format anak duduk di bangku dan guru berada di depan kelas. Ruang kelas dimasa yang akan datang disebut sebagai “cyber classroom” atau “ruang kelas maya” sebagai tempat anak – anak melakukan aktivitas pembelajaran secara individual maupun kelompok dengan pola belajar yang disebut “atau pembelajaran interaktif melalui computer dan internet. Anak-anak berhadapan dengan computer dan melakukan aktifitas pembelajaran secara interaktif melakui jaringan internet untuk memperoleh materi belajar dari berbagai sumber belajar. Anak akan melakukan kegiatan belajar yang sesuai dengan kondisi kemampuan individualnya sehingga anak lambat atau cepat akan memperoleh pelayanan pembelajaran yang sesuai dengan dirirnya. Kurikulum dikembangkan sedemikian rupa dalam bentuk yang lebih kenyal atau lunak dan fleksibel sesuai dengan kondisi lingkungan dan kondisi anak sehingga memberikan peluang untuk terjadinya proses pembelajaran maju berkelanjutan baik dalam dimensi waktu maupun ruang dan materi. Dalam situasi seperti ini, guru bertindak sebagai fasilitator pembelajaran sesuai dengan peran-peran sebagaimana dikemukakan diatas.
Dalam tulisan itu, secara ilustratif disebutkan bahwa di masa-masa mendatang isi tas anak sekolah bukan lagi buku-buku dan alat tulis seperti sekarang ini, akan tetapi berupa:
1. computer notebook dengan akses internet tanpa kabel, yang bermuatan materi-materi belajar berupa bahan bacaan, materi untuk dilihat atau didengar, dan dilengkapi dengan kamera digital serta perekam suara,
2. jam tangan yang dilengkapi dengan data pribadi, uang elektronik, kode sekuriti untuk masuk rumah, kalkulator, dsb.
3. Videophone bentuk saku dengan perangkat lunak, akses internet, permainan, musik, dan TV,
4. alat-alat musik,
5. alat olah raga,
6. bingkisan untuk makan siang.

Hal untuk menunjukkan bahwa segala kelengkapan sekolah dimasa itu nanti berupa perlengkapan yang bernuansa internet sebagai alat bantu belajar.
Meskipun teknologi informasi komunkasi dalam bentuk computer dan internet telah terbukti banyak menunjang proses pembelajaran anak secara lebih efektif dan produktif, namun disis lain masih banyak kelemahan dan kekurangan. Dari sisi kegairahan kadang-kadang anak-anak lebih bergairah dengan internetnya itu sendiri dibandingkan dengan materi yang dipelajari. Dapa juga terjadi proses pembelajaran yang terlalu bersifat individual sehingga mengurangi pembelajaran yang bersifat sosial. Dari aspek informasi yang diperoleh, tidak terjamin adanya ketepatan informasi dari internet sehingga berbahaya kalau anak kurang memiliki sikap kritis terhadap informasi yang diperoleh. Bagi anak-anak sekolah dasar pengguaan internet yang kurang proporsional dapat mengabaikan peningkatan kekampuan yang bersifat manual seperti menulis tangan, menggambar, berhitung, dsb.Dalam hubungan ini guru perluy memiliki kemampuan dalam mengelola kegiatan pembelajaran secara proporsional dan demikian pula perlunya kerjasama yang baik dengan orang tua untuk membimbing anak-anak belajar dirumah masing-masing.

Pergeseran pandangan tentang pembelajaran
Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga hal yang harus diwujudkan yaitu :
1. siswa dana guru harus memiliki akses kepada teknologi digital dan internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru.
2. harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan cultural bagi siswa dan guru, dan
3. guru harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital untuk membantu siswa agar mencapai standar akademik.
Sejalan dengan pesatnya perkembangan TIK, maka telah terjadi pergeseran pandangan tentang pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Dalam pandangan tradisional di masa lalu (dan masih ada pada masa sekarang), proses pembelajaran dipandang sebagai :
1. sesuatu yang sulit dan berat,
2. upaya mengisi kekurangan siswa,
3. satu proses transfer dan penerimaan informasi,
4. proses individual atau soliter
5. kegiatan yang dilakukan dengan menjabarkan materi pelajaran kepada satuan-satuan kecil dan terisolasi,
6. suatu proses linear.
Sejalan dengan perkembangan TIK telah terjadi perubahan pandangan mengenai pembelajaran sebagai :
1. prose salami,
2. proses sosial,
3. proses aktif dan pasif,
4. proses linear dan atau tidak linear,
5. proses yang berlangsung integrative dan kontekstual,
6. aktivitas yang berbasis pada model kekuatan, kecakapan, minat, dan kultur siswa,
7. aktivitas yang dinilai berdasarkan pemenuhan tugas, perolehan hasil, dan pemecahan masalah nyata baik individual maupun kelompok.
Hal itu telah mengubah peran guru dan siswa dalam pembelajaran. Peran guru telah berubah dari :
1. sebagai sumber penyampai pengetahuan, sumber utama informasi, ahli materi, dan sumber segala jawaban, menjadi sebagai fasilitator pembelajaran, pelatih, kolaborator, navigator pengetahuan, dan mitra belajar,
2. dari mengendalikan dan mengarahkan semua aspek pembelajaran, menjadi lebih banyak memberikan lebih banyak alternatif dan tanggung jawab kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran.
Sementara itu peran siswa dalam pembelajaran telah mengalami perubahan yaitu :
1. dari penerima informasi yang pasif menjadi partisipan aktif dalam proses pembelajaran,
2. dari mengungkapkan kembali pengetahuan menjadi menghasilkan dan berbagai pengetahuan,
3. dari pembelajaran sebagai aktivitas individual (soliter) menjadi pembelajaran berkolaboratif dengan siswa lain.

Lingkungan pembelajaran yang dimasa lalu berpusat pada guru telah bergeser menjadi berpusat pada siswa. Secara rinci dapat digambarkan sebagai Berikut :

Lingkungan Berpusat pada guru Berpusat pada siswa
Aktivitas kelas Guru sebagai sentral dan bersifaf didaktif Siswa sebagai sentran dan bersifat interaktif
Peran guru Menyampaikan fakta-fakta, guru sebagai akhli Kolaboratif, kadang-kadang siswa sebagai akhli
Penekanan pengajaran Mengingat fakta-fakta Hubungan antara informasi dan temuan
Konsep pengetahuan Akumulasi fakta secara kuantitas Transformasi fakta-fakta
Penampilan keberhasilan Penilaian acuan norma Kuantitas pemahaman penilaian acuan patokan
Penilaian Soal-soal pilihan berganda Protofolio, pemecahan masalah, dan penampilan
Penggunaan teknologi Latihan dan praktek Komunikasi, akses, kolaborasi, ekspresi

Kreativitas dan kemandirian belajar
Dengan memperhatikan pengalaman beberapa Negara sebagaimana dikemukakan diatas, jelas sekali TIK mempunyai pengaruh yang cukup berarti terhadap proses dan hasil pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. TIK telah memungkinkan terjadinya indivualisasi, akselerasi, pengayaan, perluasan, efektivitas dan produktivitas pembelajaran yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan sebagai infrastruktur pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan. Melalui penggunaan TIK setiap siswa akan terangsang untuk belajar maju berkelanjutan sesuai dengan potensi dan kecakapan yang dimilikinya. Pembelajaran dengan menggunakan TIK menuntut kreativitas dan kemandirian sehingga memungkinkan mengembangkan semua potensi yang dimilikinya.
Dalam menghadapi tantangan kehidupan modern di abad-21 ini kreativitas dan kemandirian sangat diperlukan untuk mampu beradaptasi dengan berbagai tuntutan. Kreativitas sangat diperlukan dalam hidup ini dengan beberapa alasan antara lain: pertama, kreativitas memberikan peluang bagi individu untuk dapat mengaktualisasikan dirinya. Kedua, kreativitas memungkinkan orang dapat menemukan berbagai alternative dalam pemecahan masalah. Ketiga kreativitas dapat memberikan kepuasan hidup. Dan keempat adalah kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dari segi kognitifnya, kreativitas merupakan kemampuan berfikir yang memiliki kelancaran, keluwesan, keaslian, dan perincian. Sedangkan dari segi afektifnya kreativitas ditandai dengan motivasi yang kuat, rasa ingin tahu, tertarik dengan tugas majemuk, beranimenhadapi resiko, tidak mudah putus asa, menghargai keindahan, memiliki rasa humor, selalu ingin mencari pengalaman baru, menghargai diri sendiridan orang lain, dsb. Karya-karya kreatif ditandai dengan orisinalitas, memiliki nilai, dapat ditransformasikan, dan dapat dikondensasikan. Selanjutnya kemandirian sangat diperlukan dalam kehidupan yang penuh tantangan ini sebab kemandirian merupakan kunci utama bagi individu untuk mampu mengarahkan dirinya kea rah tujuan dalam kehidupannya. Kemandirian didukung dengan kualitas pribadi yang ditandai dengan penguasaan kompetensi tertentu, konsistensi terhadap pendiriannya, kreatif dalam berpikir dan bertindak, mampu mengendalikan dirinya, dan memiliki komitmen yang kuat terhadap berbagai hal. Dengan memperhatikan cirri-ciri kreatifitas dan kemandirian tersebut, maka dapat dikatakan bahwa TIK memberikan peluang untuk berkembangnya kreativitas dan kemandirian siswa. Pembelajaran dengan dukungan TIK memungkinkan dapat mengasilkan karya-karya baru yang orisinil, memiliki nilai yang tinggi, dan dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan yang lebih bermakna. Melalui TIK siswa akan memperoleh berbagai informasi dalam lingkup yang lebih luas dan mendalam sehingga meningkatkan wawaasannya. Hal ini merupakan rangsangan yang kondusif bagi berkembangnya kemandirian anak terutama dalam hal pengembangan kompetensi, kreativitas, kendali diri, konsistensi, dan komitmennya baik terhadap diri sendiri maupun terhadap pihak lain.

Peran guru
Semua hal itu tidak akan terjadi dengan sendirinya karena setiap siswa memiliki kondisi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Siswa memerlukan bimbingan baik dari guru maupun dari orang tuanya dalam melakukan proses pembelajaran dengan dukungan TIK. Dalam kaitan ini guru memegang peran yang amat penting dan harus menguasai seluk beluk TIK dan yang lebih penting lagi adalah kemampuan memfasilitasi pembelajaran anak secara efektif. Peran guru sebagai pemberi informasi harus bergeser menjadi manager pembelajaran dengan sejumlah peran-peran tertentu, karena guru bukan satu-satunya sumber informasi melainkan hanya salah satu sumber informasi. Dalam bukunya yang berjudul “Reinventing Education”, Louis V. Gerstmer,Jr. dkk (1995), menyatakan bahwa di masa-masa mendatang peran-peran guru mengalami perluasan yaitu guru sebagai: pelatih (coaches), konselor, manajer pembelajaran, partisipan, pemimpin, pembelajaran, dan pengarang. Sebagai pelatih (coaches) guru harus memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi siswa untuk mengembangkan cara-cara pembelajarannya sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing. Guru hanya memberikan prinsip-prinsip dasarnya saja dan tidak memberikan satu cara yang mutlak. Hal ini merupakan analogi dalam bidang olah raga, dimana pelatih hanya memberikanpetunjuk dasar-dasar permainan, sementara dalam permainanitu sendiri para pemain akan mengembangkan kiat-kiatnya sesuai dengan kemampuan dan kondisi yang ada. Sebagai konselor, guru harus mampu menciptakan satu situasi interaksi belajar-mengajar, dimana siswa melakukan perilaku pembelajaran dalam suasana psikologis yang kondusif dan tidak ada jarak yang kaku dengan guru. Disamping itu, guru diharapkan mampu memahami kondisi setiap siswa dan membantunya kea rah perkembangan optimal. Sebagai manager pembelajaran, guru memiliki kemandirian dan otonomi yang seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-mengajar dengan mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran. Sebagai partisipan, guru tidak hanya berperilaku mengajar akan tetapi ia sebagai fasilitator pembelajaran siswa. Sebagai pemimpin, diharapkan guru mapu menjadi seseorang yang mampu mengerakkan orang lain untuk mewujudkan perilaku menuju tujuan bersama. Disamping sebagai pengajar, guru harus mendapat kesempatan untuyk mewujudkan dirinya sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam berbagai kegiatan lain diluar mengajar. Sebagai pembelajar, guru harus secara terus menerus belajar dalam rangka menyegarkan kompetensinya serta meningkatkan kualitas frofesionalnya. Sebagai pengarang, guru harus selalu kreatif dan inovatif menghasilkan berbagai karya yang akan digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas profesionalnya. Guru yang mandiri bukan sebagai tukang atau teknisi yang harus mengikuti satu buku petunjuk yang baku. Melainkan sebagai tenaga yang kreatif yang mampu menghasilkan berbagai karya inovatif dalam bidangnya. Hal itu harus didukung oleh daya abstaksi dan komitmen yang tinggi sebagai basis kualitas profesionalismenya.

Referensi : http://localhost/index.php?pilih=new&mod=yes&aksi=lihat&id=82

CUACA BERUBAH- UBAH PENYAKIT PUN MEWABAH

Beberapa hari ini kita disuguhi perbedaan iklim yang ekstrem. Ada kalanya matahari begitu senang memanggang kepala hingga sakit, namun tak jarang pula matahari begitu malas dan bersembunyi dibalik awan hitam. Selama berhari-hari tanaman dan jalanan dibuat kering, tapi beberapa hari kemudian saluran dipenuhi air hingga meluber ke jalanan.
Ya, menebak cuaca saat ini ibarat menebak skor sepakbola, sulit ditentukan. Ini karena pergantian musim dipengaruhi oleh pemanasan global. Jika pada tahun-tahun lalu, musim hujan dan kemarau mudah ditentukan pada bulan-bulan tertentu, maka saat ini musim kerap berubah-ubah dan sulit diramalkan.
Karena itulah, jika dulu kita mendapati satu atau paling banyak dua kali masa peralihan, maka saat ini setiap saat pun dapat digolongkan sebagai masa peralihan. Celakanya, dimasa peralihan ini bibit penyakit pun menjamur. Tengok saja pasien yang memenuhi bangku rumah sakit atau klinik-klinik kesehatan, meminta giliran diperiksa dokter, dari pasien dewasa sampai anak bahkan bayi.

PERUBAHAN SUHU
Cuaca yang ekstrem dapat membuat anak gampang sakit, karena suhu tubuh berusaha keras menyesuaikan dengan temperatur sekitar yang turun naik secara drastis. Saat itu pula imunitas (daya tahan tubuh terhadap penyebab penyakit) berkurang, yang menyebabkan anak sering sakit di musim pancaroba. Apalagi bibit penyakit juga mudah ditemukan di mana-mana, saat bermain di lapangan, di sekolah, bahkan di dalam rumah.
Pergantian musim membuat suhu semakin meningkat. Coba saja rasakan saat anda keluar rumah pukul 12 siang, matahari sudah siap memanggang. Kondisi ini jelas menyiksa, jika berlama-lama kepala dapat pusing dan berdenyut-denyut. Apalagi jika anak alergi terhadap sinar matahari. Kondisi ini menjadi siksaan tersendiri buatnya.
Kelembaban udara juga cukup tinggi. Kondisi ini jelas surga bagi virus, baik virus yang telah ada maupun virus yang telah lama menghilang atau mengalami fase dorman (mati suri). Virus tahan untuk tidak mati dalam waktu lama, bisa berpuluh-puluh tahun. Jika kondisinya memungkinkan, virus itu dapat hidup kembali. Virus ebola, contohnya, yang sudah lama tak dikenali tapi tiba-tiba muncul kembali. Itulah mengapa, penyakit yang di akibatkan virus seperti infeksi saluran pernapasan atas hingga flu burung dapat berkembang luas dan semakin mewabah pada masa kini. Karena, cuaca yang tak bersahabat, anak-anak pun lebih senang bermain di dalam rumah. Interaksi anak yang sakit dan sehat di dalam rumah, sehingga mempermudah penularan penyakit.

DEMAM BERDARAH SAMPAI ALERGI
Masa peralihan juga membuat habitat nyamuk semakin padat. Ingat, nyamuk berkembang biak dalam udara lembab dan panas. Banyaknya nyamuk membuat penyakit yang diakibatkannya semakin meningkat. Angka kejangkitan demam berdarah tetap tinggi. Ini dapat dilihat dari data di rumah sakit, pasien demam berdarah tetap banyak pada masa peralihan.
Masa peralihan juga berisiko menyebabkan meluasnya penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Ini karena kuantitas materi debu di udara semakin meningkat, yang diakibatkan oleh meningkatnya suhu rata-rata global. Terlebih, angin juga seakan menemukan kekuatannya dengan bertiup lebih kencang, sehingga debu atau bibit penyakit mudah tersebar. Dapat dibayangkan jika debu penuh bibit penyakit itu masuk ke dalam tubuh lewat saluran pernapasan. Penyakit batuk, pilek, dan demam pun mengancam anak. Gangguan alergi juga bisa bertambah parah seiring dengan banyaknya debu yang beterbangan. Penderita alergi menjadi semakin tersiksa oleh banyaknya materi debu : mata merah, hidung berair, bersin-bersin, dan aneka keluhan lainnya dapat muncul.
Bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai, kenaikan permukaan air laut mengakibatkan banjir dan erosi, serta mencemari sumber-sumber air bersih. Beberapa penyakit pun dapat mewabah, mulai penyakit kulit hingga diare. Apalagi kondisi gizi anak-anak di tanah air juga sangat memprihatinkan. Ini jelas menjadi sasaran empuk bagi bibit penyakit untuk menyerang.
Dalam jangka panjang, pemanasan global dapat membuat kemarau semakin panjang dan lama. Akibatnya, sumber-sumber air bersih menjadi langka. Kelangkaan ini juga dapat menyebabkan berbagai penyakit baru, karena masyarakat memanfaatkan air tidak bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Penyakit-penyakit seperti tifus, diare, sakit perut, dan lain-lain juga tetap mengancam.

LINDUNGI DIRI DAN LINGKUNGAN
Menyesali masa peralihan yang kacau akibat pemanasan global tentu tak banyak membantu. Yang terpenting adalah membentengi tubuh anak dari cuaca yang tak bersahabat ini, dengan cara meningkatkan daya tahan tubuhnya. Ingat, kekebalan tubuh merupakan benteng pertama untuk menangkal penyakit.
Solusi lainnya, jaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Bersihkan rumah, buanglah sampah pada tempatnya, pastikan air dan makanan yang dikonsumsi bersih, santaplah makanan bergizi dalam porsi yang cukup. Lewat berbagai cara itu, kita dapat menaklukkan musim yang berubah-ubah dan tidak bersahabat ini. Bukankah katanya sehat dan sakit itu juga pilihan ?

CUACA BERUBAH- UBAH PENYAKIT PUN MEWABAH

Beberapa hari ini kita disuguhi perbedaan iklim yang ekstrem. Ada kalanya matahari begitu senang memanggang kepala hingga sakit, namun tak jarang pula matahari begitu malas dan bersembunyi dibalik awan hitam. Selama berhari-hari tanaman dan jalanan dibuat kering, tapi beberapa hari kemudian saluran dipenuhi air hingga meluber ke jalanan.
Ya, menebak cuaca saat ini ibarat menebak skor sepakbola, sulit ditentukan. Ini karena pergantian musim dipengaruhi oleh pemanasan global. Jika pada tahun-tahun lalu, musim hujan dan kemarau mudah ditentukan pada bulan-bulan tertentu, maka saat ini musim kerap berubah-ubah dan sulit diramalkan.
Karena itulah, jika dulu kita mendapati satu atau paling banyak dua kali masa peralihan, maka saat ini setiap saat pun dapat digolongkan sebagai masa peralihan. Celakanya, dimasa peralihan ini bibit penyakit pun menjamur. Tengok saja pasien yang memenuhi bangku rumah sakit atau klinik-klinik kesehatan, meminta giliran diperiksa dokter, dari pasien dewasa sampai anak bahkan bayi.

PERUBAHAN SUHU
Cuaca yang ekstrem dapat membuat anak gampang sakit, karena suhu tubuh berusaha keras menyesuaikan dengan temperatur sekitar yang turun naik secara drastis. Saat itu pula imunitas (daya tahan tubuh terhadap penyebab penyakit) berkurang, yang menyebabkan anak sering sakit di musim pancaroba. Apalagi bibit penyakit juga mudah ditemukan di mana-mana, saat bermain di lapangan, di sekolah, bahkan di dalam rumah.
Pergantian musim membuat suhu semakin meningkat. Coba saja rasakan saat anda keluar rumah pukul 12 siang, matahari sudah siap memanggang. Kondisi ini jelas menyiksa, jika berlama-lama kepala dapat pusing dan berdenyut-denyut. Apalagi jika anak alergi terhadap sinar matahari. Kondisi ini menjadi siksaan tersendiri buatnya.
Kelembaban udara juga cukup tinggi. Kondisi ini jelas surga bagi virus, baik virus yang telah ada maupun virus yang telah lama menghilang atau mengalami fase dorman (mati suri). Virus tahan untuk tidak mati dalam waktu lama, bisa berpuluh-puluh tahun. Jika kondisinya memungkinkan, virus itu dapat hidup kembali. Virus ebola, contohnya, yang sudah lama tak dikenali tapi tiba-tiba muncul kembali. Itulah mengapa, penyakit yang di akibatkan virus seperti infeksi saluran pernapasan atas hingga flu burung dapat berkembang luas dan semakin mewabah pada masa kini. Karena, cuaca yang tak bersahabat, anak-anak pun lebih senang bermain di dalam rumah. Interaksi anak yang sakit dan sehat di dalam rumah, sehingga mempermudah penularan penyakit.

DEMAM BERDARAH SAMPAI ALERGI
Masa peralihan juga membuat habitat nyamuk semakin padat. Ingat, nyamuk berkembang biak dalam udara lembab dan panas. Banyaknya nyamuk membuat penyakit yang diakibatkannya semakin meningkat. Angka kejangkitan demam berdarah tetap tinggi. Ini dapat dilihat dari data di rumah sakit, pasien demam berdarah tetap banyak pada masa peralihan.
Masa peralihan juga berisiko menyebabkan meluasnya penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Ini karena kuantitas materi debu di udara semakin meningkat, yang diakibatkan oleh meningkatnya suhu rata-rata global. Terlebih, angin juga seakan menemukan kekuatannya dengan bertiup lebih kencang, sehingga debu atau bibit penyakit mudah tersebar. Dapat dibayangkan jika debu penuh bibit penyakit itu masuk ke dalam tubuh lewat saluran pernapasan. Penyakit batuk, pilek, dan demam pun mengancam anak. Gangguan alergi juga bisa bertambah parah seiring dengan banyaknya debu yang beterbangan. Penderita alergi menjadi semakin tersiksa oleh banyaknya materi debu : mata merah, hidung berair, bersin-bersin, dan aneka keluhan lainnya dapat muncul.
Bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai, kenaikan permukaan air laut mengakibatkan banjir dan erosi, serta mencemari sumber-sumber air bersih. Beberapa penyakit pun dapat mewabah, mulai penyakit kulit hingga diare. Apalagi kondisi gizi anak-anak di tanah air juga sangat memprihatinkan. Ini jelas menjadi sasaran empuk bagi bibit penyakit untuk menyerang.
Dalam jangka panjang, pemanasan global dapat membuat kemarau semakin panjang dan lama. Akibatnya, sumber-sumber air bersih menjadi langka. Kelangkaan ini juga dapat menyebabkan berbagai penyakit baru, karena masyarakat memanfaatkan air tidak bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Penyakit-penyakit seperti tifus, diare, sakit perut, dan lain-lain juga tetap mengancam.

LINDUNGI DIRI DAN LINGKUNGAN
Menyesali masa peralihan yang kacau akibat pemanasan global tentu tak banyak membantu. Yang terpenting adalah membentengi tubuh anak dari cuaca yang tak bersahabat ini, dengan cara meningkatkan daya tahan tubuhnya. Ingat, kekebalan tubuh merupakan benteng pertama untuk menangkal penyakit.
Solusi lainnya, jaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Bersihkan rumah, buanglah sampah pada tempatnya, pastikan air dan makanan yang dikonsumsi bersih, santaplah makanan bergizi dalam porsi yang cukup. Lewat berbagai cara itu, kita dapat menaklukkan musim yang berubah-ubah dan tidak bersahabat ini. Bukankah katanya sehat dan sakit itu juga pilihan ?

Jumat, 13 November 2009

Puasa Sehat Bagi Kitaaaa

Memang, tidak ada acuan di usia berapa anak sanggup berpuasa karena kondisi tubuh setiap anak berbeda. Bagaimana mengetahui kemampuan berpuasa pada anak? Sebetulnya mudah saja : anak yang sudah merasa lemas pasti akan mengeluh lapar. Jangan tunda sampai lemasnya memunculkan keringat dingin, apalagi muntah-muntah. Boleh jadi itu salah satu pertanda kadar gula darahnya menurun atau anak mengalami dehidrasi karena umumnya anak-anak tetap aktif bermain dan mengeluarkan banyak keringat. Segera batalkan puasanya, jangan lupa untuk memuji usahanya.
Namun, jangan biarkan anak balas dendam terhadap rasa laparnya dengan makan dalam porsi besar sekaligus. Tentu tindakan “balas dendam” bisa membuat system pencernaannya kaget dan bereaksi menimbulkan sakit. Berikan minuman pembuka yang dapat memulihkan energinya disertai makanan ringan. Setelah itu, barulah makan makanan utama dengan porsi tidak berlebihan.

POLA MAKAN SAAT PUASA
Menu makanan / minuman saat sahur maupun berbuka harus diperhatikan agar kondisi badan anak tetap sehat. Apa saja yang mesti diperhatikan? Berikut di antaranya :
Sajikan makanan beragam dan mengandung lima unsur gizi lengkap seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
Jangan memberi makanan dan minuman yang merangsang selama berbuka puasa, karena akan mengganggu kerja lambung, misalnya: makanan yang asam, bersoda, bersantan, atau pedas.
Saat berbuka, sebaiknya anak mendapat satu gelas susu yang tidak terlalu manis dan tidak terlalu dingin. Minumlah hangat lebih dianjurkan bagi anak yang sudah berpuasa penuh. Mengingat kondisi lambung cukup lama kosong. Namun bukan berarti minuman dingin dilarang. Dilanjutkan dengan sepotong kudapan kecil tapi padat gizi seperti kroket, pastel, makaroni, panggang, atau arem-arem. Setelah itu anak boleh minum segelas es buah atau buah-buahan. Biasanya rasa lapar saat berpuasa dipicu oleh turunnya kadar gula dalam darah. Karenanya, kurma dan pisang dapat menjadi pilihan untuk berbuka puasa. Kedua jenis makanan ini banyak mengandung mineral dan vitamin yang sangat diperlukan tubuh.
Kandungan gula dalam makanan (termasuk buah) mudah diserap oleh tubuh menjadi sumber energi, sehingga anak bisa segera fit kembali setelah mengonsumsinya. Namun, karena gula mudah diserap, maka energi yang dihasilkan juga memiliki masa pakai yang relatif singkat. Pada malam hari, ada baiknya anak makan lagi sebelum tidur atau pada saat-saat senggang di waktu malam.
Mineral zat besi banyak terdapat pada hati dan limpa sapi, sehingga ada baiknya sesekali disajikan di bulan ramadhan. Zat besi penting bagi pertumbuhan anak karena membantu proses pembentukan sel darah merah.
Variasikan menu makanan di rumah agar anak tak kekurangan zat-zat gizi tertentu.
Jangan berikan makanan yang merangsang seperti es dan makanan pedas saat sahur.
Saat sahur, utamakan makanan sumber protein dan lemak selain karbohidrat, seperti daging, telur, ikan, dan kacang-kacangan, lemak dan protein ini akan menjadi cadangan energi yang lebih tahan lama ketimbang karbohidrat tak berserat. Aturlah porsinya agar anak tak sampai kekenyangan dan mengeluh tak enak. Kurangi minum teh saat sahur karena menghambat penyerapan zat besi dan kalsium, juga dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil, sehingga zat-zat mineral sebenarnya diperlukan tubuh justru dikeluarkan bersama air seni.
Cukupi kebutuhan cairan anak. Jangan sampai anak mengalami dehidrasi saat berpuasa. Sup dan jus buah saat sahur dapat menambah asupan cairan dan mineral anak yang berpuasa. Saat berbuka dan malam hari ingatkan anak untuk memperbanyak minum.

Mengapa Puasa Menyehatkan?
Puasa memberikan manfaat sehat secara menyeluruh (holistik). Dari segi fisik, puasa membuat tubuh lebih sehat. Ya, puasa membantu badan membuang sel-sel yang sudah rusak, juga zat-zat hasil metabolisme dan zat-zat dari luar tubuh yang tidak berguna. Dengan kata lain, puasa membantu proses pembuangan racun (detoksifikasi) dari dalam tubuh. Meskipun mungkin tidak dirasakan secara langsung, tubuh sebenarnya terbantu untuk menjadi lebih segar dan bugar. Memang di awal masa berpuasa, tubuh harus beradaptasi dengan perubahan pola makan, sehingga yang terasa yaitu loyo dan lemas. Namun, lama-lama tubuh akan terbiasa dan manfaat puasa pun akan terasa. Selain itu, saluran pencernaan yang sebelumnya selalu bekerja keras dapat diistirahatkan selama waktu berpuasa. Produksi asam lambung dan enzim pun menjadi lebih teratur, karena pola makan yang juga teratur.

Senin, 09 November 2009






Saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI(Computer Basic Instruction), Distance Learning, distance Education, CLE (Cybernetic Learning Environment), Desktop Videoconferencing, ILS (Integrated Learning System), LCC (learning-Cemterted Classroom), teleconferencing, WBT (web-Based training), dsb.

Satu bentuk produk TIK adalah intenet yang berkembang pesat di penghujung abad 20 dan di ambang abad 21. Kehadirannya telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Internet merupakan salah satu instrument dalam era globalisasi yang telah menjadikan dunia ini menjadi transparan dan terhubungkan dengan sangat mudah dan cepat tanpa mengenal batas-batas kewilayahan atau kebangsaan. Melalui internet setiap orang dapat mengakses ke dunia global untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidang dan pada gilirannya akan memberikan pengaruh dalam keseluruhan perilakunya. Dalam kurun waktu yang amat cepat beberapa dasawarsa terakhir telah terjadi revolusi internet di berbagai Negara serta penggunaannya dalam berbagai bidang kehidupan. Keberadaan internet pada masa kini sudah merupakan satu kebutuhan pokok manusia modern dalam menghadapi berbagai tantangan perkembangan global. Kondisi ini sudah tentu akan memberikan dampak terhadap corak dan pola-pola kehidupan umat manusia secara keseluruhan. Dalam kaitan ini, setiap orang atau bangsa yang ingin lestari dalam menghadapi tantangan global, perlu meningkatkan kualitas dirinya untuk beradaptasi dengan tuntutan yang berkembang. TIK telah mengubah wajah pembelajaran yang berbeda dengan proses pembelajaran tradisional yang ditandai dengan interaksi tatap muka antara guru dengan siswa baik di kelas maupun di luar kelas..

Di masa-masa mendatang, arus informasi akan semakin meningkat melalui jaringan internet yang bersifat global di seluruh dunia dan menuntut siapapun untuk beradaptasi dengan kecenderungan itu kalau tidak mau ketinggalan jaman. Dengan kondisi demikian maka pendidikan khususnya proses pembelajaran cepat atau lambat tidak dapat terlepas dari keberadaan computer dan internet sebagai alat Bantu utuama. Majalah Asiaweek terbitan 20-27 Agustus1999 telah menurunkan tulisan-tulisan dalam tema “Asia in the New Milenium” yang memberikan gambaran berbagai kecenderungan perkembangan yang akan terjadi di Asia dalam berbagai aspek seperti ekonomi, polotik, agama, sosial, budaya, kesehatan, pendidikan, dsb. Termasuk di dalamnya pengaruh revolusi internet dalam berbagai dimensi kehidupan. Salah satu tulisan yang berkenaan dengan dunia pendidikan disampaikan oleh Robin Paul Ajjelo dengan judul “Rebooting: The mind starts at School”. Dalam tulisan tersebut dikemukakan bahwa ruang kelas di era millennium yang akan datang akan jauh berbeda dengan ruang kelas seperti sekarang ini yaitu dalam bentuk seperti laboratorium computer di mana tidak terdapat lagi format anak duduk di bangku dan guru berada di depan kelas. Ruang kelas dimasa yang akan datang disebut sebagai “cyber classroom” atau “ruang kelas maya” sebagai tempat anak – anak melakukan aktivitas pembelajaran secara individual maupun kelompok dengan pola belajar yang disebut “a

interactive learning”

tau pembelajaran interaktif melalui computer dan internet. Anak-anak berhadapan dengan computer dan melakukan aktifitas pembelajaran secara interaktif melakui jaringan internet untuk memperoleh materi belajar dari berbagai sumber belajar. Anak akan melakukan kegiatan belajar yang sesuai dengan kondisi kemampuan individualnya sehingga anak lambat atau cepat akan memperoleh pelayanan pembelajaran yang sesuai dengan dirirnya. Kurikulum dikembangkan sedemikian rupa dalam bentuk yang lebih kenyal atau lunak dan fleksibel sesuai dengan kondisi lingkungan dan kondisi anak sehingga memberikan peluang untuk terjadinya proses pembelajaran maju berkelanjutan baik dalam dimensi waktu maupun ruang dan materi. Dalam situasi seperti ini, guru bertindak sebagai fasilitator pembelajaran sesuai dengan peran-peran sebagaimana dikemukakan diatas.

Dalam tulisan itu, secara ilustratif disebutkan bahwa di masa-masa mendatang isi tas anak sekolah bukan lagi buku-buku dan alat tulis seperti sekarang ini, akan tetapi berupa:

  1. computer notebook dengan akses internet tanpa kabel, yang bermuatan materi-materi belajar berupa bahan bacaan, materi untuk dilihat atau didengar, dan dilengkapi dengan kamera digital serta perekam suara,

  2. jam tangan yang dilengkapi dengan data pribadi, uang elektronik, kode sekuriti untuk masuk rumah, kalkulator, dsb.

  3. Videophone bentuk saku dengan perangkat lunak, akses internet, permainan, musik, dan TV,

  4. alat-alat musik,

  5. alat olah raga,

  6. bingkisan untuk makan siang.


Hal untuk menunjukkan bahwa segala kelengkapan sekolah dimasa itu nanti berupa perlengkapan yang bernuansa internet sebagai alat bantu belajar.

Meskipun teknologi informasi komunkasi dalam bentuk computer dan internet telah terbukti banyak menunjang proses pembelajaran anak secara lebih efektif dan produktif, namun disis lain masih banyak kelemahan dan kekurangan. Dari sisi kegairahan kadang-kadang anak-anak lebih bergairah dengan internetnya itu sendiri dibandingkan dengan materi yang dipelajari. Dapa juga terjadi proses pembelajaran yang terlalu bersifat individual sehingga mengurangi pembelajaran yang bersifat sosial. Dari aspek informasi yang diperoleh, tidak terjamin adanya ketepatan informasi dari internet sehingga berbahaya kalau anak kurang memiliki sikap kritis terhadap informasi yang diperoleh. Bagi anak-anak sekolah dasar pengguaan internet yang kurang proporsional dapat mengabaikan peningkatan kekampuan yang bersifat manual seperti menulis tangan, menggambar, berhitung, dsb.Dalam hubungan ini guru perluy memiliki kemampuan dalam mengelola kegiatan pembelajaran secara proporsional dan demikian pula perlunya kerjasama yang baik dengan orang tua untuk membimbing anak-anak belajar dirumah masing-masing.

Pergeseran pandangan tentang pembelajaran

Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga hal yang harus diwujudkan yaitu :

  1. siswa dana guru harus memiliki akses kepada teknologi digital dan internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru.

  2. harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan cultural bagi siswa dan guru, dan

  3. guru harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital untuk membantu siswa agar mencapai standar akademik.

Sejalan dengan pesatnya perkembangan TIK, maka telah terjadi pergeseran pandangan tentang pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Dalam pandangan tradisional di masa lalu (dan masih ada pada masa sekarang), proses pembelajaran dipandang sebagai :

  1. sesuatu yang sulit dan berat,

  2. upaya mengisi kekurangan siswa,

  3. satu proses transfer dan penerimaan informasi,

  4. proses individual atau soliter

  5. kegiatan yang dilakukan dengan menjabarkan materi pelajaran kepada satuan-satuan kecil dan terisolasi,

  6. suatu proses linear.

Sejalan dengan perkembangan TIK telah terjadi perubahan pandangan mengenai pembelajaran sebagai :

  1. prose salami,

  2. proses sosial,

  3. proses aktif dan pasif,

  4. proses linear dan atau tidak linear,

  5. proses yang berlangsung integrative dan kontekstual,

  6. aktivitas yang berbasis pada model kekuatan, kecakapan, minat, dan kultur siswa,

  7. aktivitas yang dinilai berdasarkan pemenuhan tugas, perolehan hasil, dan pemecahan masalah nyata baik individual maupun kelompok.

Hal itu telah mengubah peran guru dan siswa dalam pembelajaran. Peran guru telah berubah dari :

  1. sebagai sumber penyampai pengetahuan, sumber utama informasi, ahli materi, dan sumber segala jawaban, menjadi sebagai fasilitator pembelajaran, pelatih, kolaborator, navigator pengetahuan, dan mitra belajar,

  2. dari mengendalikan dan mengarahkan semua aspek pembelajaran, menjadi lebih banyak memberikan lebih banyak alternatif dan tanggung jawab kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran.

Sementara itu peran siswa dalam pembelajaran telah mengalami perubahan yaitu :

  1. dari penerima informasi yang pasif menjadi partisipan aktif dalam proses pembelajaran,

  2. dari mengungkapkan kembali pengetahuan menjadi menghasilkan dan berbagai pengetahuan,

  3. dari pembelajaran sebagai aktivitas individual (soliter) menjadi pembelajaran berkolaboratif dengan siswa lain.


Lingkungan pembelajaran yang dimasa lalu berpusat pada guru telah bergeser menjadi berpusat pada siswa. Secara rinci dapat digambarkan sebagai Berikut :


Lingkungan

Berpusat pada guru

Berpusat pada siswa

Aktivitas kelas

Guru sebagai sentral dan bersifaf didaktif

Siswa sebagai sentran dan bersifat interaktif

Peran guru

Menyampaikan fakta-fakta, guru sebagai akhli

Kolaboratif, kadang-kadang siswa sebagai akhli

Penekanan pengajaran

Mengingat fakta-fakta

Hubungan antara informasi dan temuan

Konsep pengetahuan

Akumulasi fakta secara kuantitas

Transformasi fakta-fakta

Penampilan keberhasilan

Penilaian acuan norma

Kuantitas pemahaman penilaian acuan patokan

Penilaian

Soal-soal pilihan berganda

Protofolio, pemecahan masalah, dan penampilan

Penggunaan teknologi

Latihan dan praktek

Komunikasi, akses, kolaborasi, ekspresi

Kreativitas dan kemandirian belajar

Dengan memperhatikan pengalaman beberapa Negara sebagaimana dikemukakan diatas, jelas sekali TIK mempunyai pengaruh yang cukup berarti terhadap proses dan hasil pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. TIK telah memungkinkan terjadinya indivualisasi, akselerasi, pengayaan, perluasan, efektivitas dan produktivitas pembelajaran yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan sebagai infrastruktur pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan. Melalui penggunaan TIK setiap siswa akan terangsang untuk belajar maju berkelanjutan sesuai dengan potensi dan kecakapan yang dimilikinya. Pembelajaran dengan menggunakan TIK menuntut kreativitas dan kemandirian sehingga memungkinkan mengembangkan semua potensi yang dimilikinya.

Dalam menghadapi tantangan kehidupan modern di abad-21 ini kreativitas dan kemandirian sangat diperlukan untuk mampu beradaptasi dengan berbagai tuntutan. Kreativitas sangat diperlukan dalam hidup ini dengan beberapa alasan antara lain: pertama, kreativitas memberikan peluang bagi individu untuk dapat mengaktualisasikan dirinya. Kedua, kreativitas memungkinkan orang dapat menemukan berbagai alternative dalam pemecahan masalah. Ketiga kreativitas dapat memberikan kepuasan hidup. Dan keempat adalah kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dari segi kognitifnya, kreativitas merupakan kemampuan berfikir yang memiliki kelancaran, keluwesan, keaslian, dan perincian. Sedangkan dari segi afektifnya kreativitas ditandai dengan motivasi yang kuat, rasa ingin tahu, tertarik dengan tugas majemuk, beranimenhadapi resiko, tidak mudah putus asa, menghargai keindahan, memiliki rasa humor, selalu ingin mencari pengalaman baru, menghargai diri sendiridan orang lain, dsb. Karya-karya kreatif ditandai dengan orisinalitas, memiliki nilai, dapat ditransformasikan, dan dapat dikondensasikan. Selanjutnya kemandirian sangat diperlukan dalam kehidupan yang penuh tantangan ini sebab kemandirian merupakan kunci utama bagi individu untuk mampu mengarahkan dirinya kea rah tujuan dalam kehidupannya. Kemandirian didukung dengan kualitas pribadi yang ditandai dengan penguasaan kompetensi tertentu, konsistensi terhadap pendiriannya, kreatif dalam berpikir dan bertindak, mampu mengendalikan dirinya, dan memiliki komitmen yang kuat terhadap berbagai hal. Dengan memperhatikan cirri-ciri kreatifitas dan kemandirian tersebut, maka dapat dikatakan bahwa TIK memberikan peluang untuk berkembangnya kreativitas dan kemandirian siswa. Pembelajaran dengan dukungan TIK memungkinkan dapat mengasilkan karya-karya baru yang orisinil, memiliki nilai yang tinggi, dan dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan yang lebih bermakna. Melalui TIK siswa akan memperoleh berbagai informasi dalam lingkup yang lebih luas dan mendalam sehingga meningkatkan wawaasannya. Hal ini merupakan rangsangan yang kondusif bagi berkembangnya kemandirian anak terutama dalam hal pengembangan kompetensi, kreativitas, kendali diri, konsistensi, dan komitmennya baik terhadap diri sendiri maupun terhadap pihak lain.


Peran guru

Semua hal itu tidak akan terjadi dengan sendirinya karena setiap siswa memiliki kondisi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Siswa memerlukan bimbingan baik dari guru maupun dari orang tuanya dalam melakukan proses pembelajaran dengan dukungan TIK. Dalam kaitan ini guru memegang peran yang amat penting dan harus menguasai seluk beluk TIK dan yang lebih penting lagi adalah kemampuan memfasilitasi pembelajaran anak secara efektif. Peran guru sebagai pemberi informasi harus bergeser menjadi manager pembelajaran dengan sejumlah peran-peran tertentu, karena guru bukan satu-satunya sumber informasi melainkan hanya salah satu sumber informasi. Dalam bukunya yang berjudul “Reinventing Education”, Louis V. Gerstmer,Jr. dkk (1995), menyatakan bahwa di masa-masa mendatang peran-peran guru mengalami perluasan yaitu guru sebagai: pelatih (coaches), konselor, manajer pembelajaran, partisipan, pemimpin, pembelajaran, dan pengarang. Sebagai pelatih (coaches) guru harus memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi siswa untuk mengembangkan cara-cara pembelajarannya sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing. Guru hanya memberikan prinsip-prinsip dasarnya saja dan tidak memberikan satu cara yang mutlak. Hal ini merupakan analogi dalam bidang olah raga, dimana pelatih hanya memberikanpetunjuk dasar-dasar permainan, sementara dalam permainanitu sendiri para pemain akan mengembangkan kiat-kiatnya sesuai dengan kemampuan dan kondisi yang ada. Sebagai konselor, guru harus mampu menciptakan satu situasi interaksi belajar-mengajar, dimana siswa melakukan perilaku pembelajaran dalam suasana psikologis yang kondusif dan tidak ada jarak yang kaku dengan guru. Disamping itu, guru diharapkan mampu memahami kondisi setiap siswa dan membantunya kea rah perkembangan optimal. Sebagai manager pembelajaran, guru memiliki kemandirian dan otonomi yang seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-mengajar dengan mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran. Sebagai partisipan, guru tidak hanya berperilaku mengajar akan tetapi ia sebagai fasilitator pembelajaran siswa. Sebagai pemimpin, diharapkan guru mapu menjadi seseorang yang mampu mengerakkan orang lain untuk mewujudkan perilaku menuju tujuan bersama. Disamping sebagai pengajar, guru harus mendapat kesempatan untuyk mewujudkan dirinya sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam berbagai kegiatan lain diluar mengajar. Sebagai pembelajar, guru harus secara terus menerus belajar dalam rangka menyegarkan kompetensinya serta meningkatkan kualitas frofesionalnya. Sebagai pengarang, guru harus selalu kreatif dan inovatif menghasilkan berbagai karya yang akan digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas profesionalnya. Guru yang mandiri bukan sebagai tukang atau teknisi yang harus mengikuti satu buku petunjuk yang baku. Melainkan sebagai tenaga yang kreatif yang mampu menghasilkan berbagai karya inovatif dalam bidangnya. Hal itu harus didukung oleh daya abstaksi dan komitmen yang tinggi sebagai basis kualitas profesionalismenya.


Referensi : http://localhost/index.php?pilih=new&mod=yes&aksi=lihat&id=82